BERSAMA ANAK-ANAK CACAT

BERSAMA ANAK-ANAK CACAT
PANTI ASUHAN BINA REMAJA BANTARJO DONOHARJO NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA

Sabtu, 16 Januari 2010

INFO BISNIS

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

11 Poin yang harus diperhatikan dalam berbisnis secara ISLAMI

Islam memiliki moral dan etika tersendiri dalam berbisnis untuk mencapai kepuasan pelanggan.

1. Bisnis hendaknya dijalankan dengan penuh minat dan kesungguhan. Rosulullah SAW sendiri adalah seorang pebisnis yang cakap dan memiliki pengorbanan maliyah untuk negaranya yang sangat besar.
2. Jalankan bisnis dengan jujur dan bijaksana untuk mendapatkan keuntungan ,serta menghindari ketergantungan kita pada pihak lain.
3. Promosikan bisnis anda dengan jujur dan janganlah bersumpah atas nama Allah, jauhi bersumpah bohong untuk melariskan dagangannya, sebab kelihatannya melariskan dagangannya tetapi sesungguhnya hanya menghancurkan dan memusnahkan nama baik bisnisnya.
4. Berikan prodduk terbaik yang dibutuhkan pelanggan dan berikan nasihat secara jujur kalau diminta.
5. Dapatkan kepercayaan pelanggan supaya urusan bisnis dapat memuaskan pelanggan dan berkelanjutan dengan berlaku sopan dan ramah. Semoga Allah memberkati orang yang sopan dan berbudi pekerti di dalam perniagaanya.
6. Tepati waktu agar tidak merugi.
7. Jangan menyembunyikan kecacatan barang apalagi menipu pelanggan.
8. Jangan menimbun barang-barang untuk menaikkan harga. Betapa jahatnya orang yang menimbun barang.
9. Berikan balasan yang adil kepada bayaran pelanggan. Berlakulah jujur dalam takaran dan timbangan. Qs Al Muthofifin 1-6 :” Kecelakaan besarlah bagi orang2 yang curang, Yaitu orang2 yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, Dan apabila menakar untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang2 yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, Pada suatu hari yang besar, Yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.”
10. Berilah ganti rugi atas tuntutan yang adil, wahai para pedagang. terdapat banyak peluang untuk penipuan dalam menjual barang, karena itu bayarlah ganti rugi sebanyak mungkin.
11. Janganlah terjebak dalam perniagaan / bisnis yang menimbulkan penyiksaan di dunia dan akhirat.
INFAQ DAN KEBERSIHAN JIWA

Infaq adalah salah satu bentuk Syariat Islam yang wajib ditunaikan bagi setiap muslim QS.65/7
QS. ATH THALAQ = PERCERAIAN 65 : 7

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.”

Infaq yang dilaksanakan dengan penuh pengertian dan kesadaran akan menumbuhkan perilaku yang terpuji QS.2 / 195
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 195

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

MARI KITA TADABURI AYAT – AYATNYA
1. Fadilah BerInfaq
A. Bentuk keimanan kepada yang ghoib QS. 2/3
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 3

“ (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang kami anugerahkan kepada mereka.”

[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, Karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang Telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.

B. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. QS. 9/99
QS. AT TAUBAH = PENGAMPUNAN 9 : 99

“ Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa rasul. Ketahuilah, Sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). kelak Allah akan memasukan mereka kedalam rahmat (surga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

C. Mendapat Ridho dari Allah SWT. QS 2 / 272
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 272

“ Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan Karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).”

D. Menyempurnakan Ibadah QS. 3 / 92
QS. ALI IMRAN = KELUARGA IMRAN 3 : 92

“ Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.”

E. Meneguhkan Jiwa QS. 2 / 265
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 265

“ Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya Karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.”

F. Membersihkan Jiwa QS. 92 / 18
QS. AL LAIL = MALAM 92 : 18

“ Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya,”

G. Meraih Pahala dari Allah SWT. QS. 2 / 274 dan QS. 57 / 7
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 274

“ Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

QS. AL HADIID = BESI 57 : 7

“ Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah Telah menjadikan kamu menguasainya[1456]. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”

[1456] yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak. hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah. manusia menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang Telah disyariatkan Allah. Karena itu tidaklah boleh kikir dan boros.

H. Meraih Keberuntungan, Maghfirah dan Rahmat – Nya QS. 64 / 16 – 17
QS. AT TAGHAABUN = DINAMPAKKAN KESALAHAN 64 : 16 dan 17

“ Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, Maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung.”

[1480] Maksudnya: nafkahkanlah nafkah yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.

“ Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. dan Allah Maha pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.”

I. Meraih Rejeki yang lebih baik QS. 2 / 245 dan 261
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 245 dan 261

“ Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”

“ Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

[166] pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.

2. Besarnya Infaq yang harus dikeluarkan
A. Yang baik menurut kamu QS. 2 / 267
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 267

“ Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

B. 10 % sampai dengan 30 % ( AL HADISH )

3. Waktu Penunaian Infaq
A. Ketika Mendapat Rejeki QS. 6 / 141
QS. AL AN’AAM = BINATANG TERNAK 6 : 141

“ Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

B. Sebelum Kematian QS. 63 / 10
QS. AL MUNAAFIQUUN = ORANG – ORANG MUNAFIK 63 : 10

“ Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?"

C. Sebelum Kiamat QS. 2 / 254 dan 14 / 31
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 254

“ Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.”

[160] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

QS. IBRAHIM 14 : 31

“ Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang Telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan[790].”

[790] Maksudnya: pada hari kiamat itu tidak ada penebusan dosa dan pertolongan sahabat, lihat juga ayat 254 surat (2) Al Baqarah.

D. Sebelum Tegaknya Islam QS. 57 / 10
QS. AL HADIID 57 : 10

“ Dan Mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

4. Peruntukan Infaq
A. Untuk Membiayai Syiar Islam ( Pembangunan ) QS. 47 / 38
QS. MUHAMMAD 47 : 38

“ Ingatlah, kamu Ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir Sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.”

B. Untuk Mmembiayai Orang – Orang yang Berjuang Dijalan Allah ( Transportasi ) QS. 2 / 273
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 273

“ (Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui.”

C. Untuk Membiayai Orang Tua dan Fakir Miskin QS. 2 / 215
QS. AL BAQARAH = SAPI BETINA 2 : 215

“ Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya.”

5. Konsekuensi bagi orang – orang yang tidak mau berinfaq
A. Hartanya Menjadi Beban Baginya QS. 3 / 180
QS. ALI IMRAN 3 : 180

180. Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

B. Hartanya Akan Menyiksa Dirinya QS. 9 / 34 dan 35 dan 55
QS. AT TAUBAH 9 : 34, 35 dan 55

“ Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,”

“ Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."

“ Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.”

C. Siksa Yang Menghinakan QS. 4 / 37
QS. AN NISAA’ = WANITA – WANITA 4 : 37

“. (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang Telah diberikan-Nya kepada mereka. dan kami Telah menyediakan untuk orang-orang kafir[296] siksa yang menghinakan.”

[296] maksudnya kafir terhadap nikmat Allah, ialah Karena kikir, menyuruh orang lain berbuat kikir. menyembunyikan karunia Allah berarti tidak mensyukuri nikmat Allah.

D. Akan Ditimpakan Bahaya QS. 9 / 98
QS. AT TAUBAH = PENGAMPUNAN 9 : 98

“ Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah), sebagi suatu kerugian, dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”


SUDAHKAH ANDA BER – INFAQ !!!!!!!

INFO QOLBU

Kematian Yang Ditunda Oleh Allah SWT

SUATU hari, Malaikat Kematian Isroil mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan berkata,
“Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “ Itu sahabat sekaligus muridku.”
“ Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya,
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anakmuda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”
“Wahai Ibrahim, didalam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut,hingga engkau masih melihatnya hidup.”
Kematian memang di tangan Allah. Justru itu, memajukan dan mengundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat Kalam Rasul-Nya, Muhammad Shalla’alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. Jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah ……..sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar, maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memanjangkan umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila anda bersedia menolong, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda,atau Allah akan memberikan balasan dengan hal-hal lain yang pasti baik untuk Anda, entah itu rejeki yang berlipat, atau hal-hal yang lain.
Sedekah akan mengundang cintanya Allah. Sedangkan kalau sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosa yang tidak di ampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut terkecuali dalam keadaan khusnul khotimah.
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” ( QS. Ath Thalaq 65: 7 )

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”(QS. Al Baqarah 2 : 195)

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.”( QS. Ali Imran 3 : 92 )

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Al Munaafiquun 63 : 10 )Kematian Yang Ditunda Oleh Allah SWT

SUATU hari, Malaikat Kematian Isroil mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan berkata,
“Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”
“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “ Itu sahabat sekaligus muridku.”
“ Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”
Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya,
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anakmuda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”
“Wahai Ibrahim, didalam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut,hingga engkau masih melihatnya hidup.”
Kematian memang di tangan Allah. Justru itu, memajukan dan mengundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat Kalam Rasul-Nya, Muhammad Shalla’alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. Jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah ……..sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar, maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memanjangkan umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila anda bersedia menolong, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda,atau Allah akan memberikan balasan dengan hal-hal lain yang pasti baik untuk Anda, entah itu rejeki yang berlipat, atau hal-hal yang lain.
Sedekah akan mengundang cintanya Allah. Sedangkan kalau sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosa yang tidak di ampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut terkecuali dalam keadaan khusnul khotimah.
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” ( QS. Ath Thalaq 65: 7 )

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”(QS. Al Baqarah 2 : 195)

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.”( QS. Ali Imran 3 : 92 )

“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS. Al Munaafiquun 63 : 10 )
v